Pontianak, Jumat, 14 November 2025 — Suasana semanagat dan keakraban terasa di Aula Sejati Kopjas saat KSP CU Pancur Kasih menyambut kedatangan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung bersama jajaran pengurus dari delapan koperasi terbaik Kota Bandung dalam agenda kunjungan Studi Tiru Pengelolaan Koperasi. Kegiatan ini menjadi ruang penting bagi kedua pihak untuk saling belajar, bertukar pengalaman, dan mempererat hubungan antarlembaga koperasi.
![]() |
Rombongan disambut secara resmi oleh Pengurus, Pengawas, serta Manajemen KSP CU Pancur Kasih, yang kemudian dilanjutkan dengan pengalungan sal sebagai simbol penghormatan. Usai penyambutan, peserta diajak meninjau langsung ruang-ruang layanan di Tempat Pelayanan Siantan, unit-unit kerja di Kantor Pusat, Gedung IT, serta Aula Sejati Kopjas. Peserta juga berkesempatan melihat Etalase Produk Usaha Anggota CU Pancur Kasih, bahkan beberapa membeli langsung produk unggulan yang dipamerkan. Di setiap ruangan, peserta mendapatkan penjelasan rinci mengenai fungsi divisi, alur kerja, serta aktivitas karyawan yang mendukung operasional lembaga. |
Sesi ramah tamah kemudian dilanjutkan di Aula Sejati Kopjas. General Manager KSP CU Pancur Kasih, J. Budi Assa, S.T., M.M., memaparkan profil lembaga, inovasi layanan, hingga strategi pengembangan CU Pancur Kasih dalam menghadapi tantangan zaman. Sesi presentasi berlangsung interaktif dan ditutup dengan diskusi serta tanya jawab antara peserta dan perwakilan manajemen.
| Dalam sambutannya, Ketua Pengurus KSP CU Pancur Kasih, Martono, S.E., M.M., menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kunjungan jajaran Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung. Ia menegaskan bahwa dalam dunia koperasi, proses belajar adalah perjalanan yang tidak pernah berhenti. Meskipun CU Pancur Kasih saat ini berada pada peringkat kedua nasional, memiliki aset hampir Rp4 triliun, lebih dari 240.000 anggota, dan didukung 647 karyawan—semua capaian itu tidak menjadikan koperasi ini berpuas diri. “Masih banyak hal yang dapat kami pelajari dari koperasi-koperasi lain, termasuk dari Kota Bandung,” ujarnya. | ![]() |
Martono juga menjelaskan bahwa CU Pancur Kasih selalu membuka diri untuk kolaborasi. Selama ini banyak pihak yang datang untuk belajar, termasuk lembaga koperasi di Indonesia, pemerintah, hingga kunjungan khusus dari Duta Besar Rusia dua tahun lalu. Ia menambahkan bahwa CU Pancur Kasih telah memiliki Badan Hukum Nasional, sertifikat PEMPES predikat sehat, serta ISO 27001, sebagai bukti komitmen terhadap standar layanan dan keamanan informasi. Ia berharap kunjungan ini menjadi awal kerja sama yang lebih erat demi memajukan gerakan koperasi di Indonesia.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung, Drs. H. R. Budhi Rukmana, M.AP, turut menyampaikan apresiasi yang besar. Menurutnya, selama ini ia hanya mengetahui CU Pancur Kasih melalui pemberitaan media. Namun setelah melihat langsung, pencapaian lembaga ini “melampaui ekspektasi”. Aset Rp3,9 triliun, anggota hampir 239.000, serta tata kelola yang profesional menjadi bukti bahwa CU Pancur Kasih merupakan salah satu koperasi paling maju di Indonesia. Ia berharap pembelajaran dari kunjungan ini dapat ditularkan kepada koperasi-koperasi unggulan di Kota Bandung agar semakin tumbuh sehat dan mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
| Kesempatan berbagi pengalaman juga disampaikan oleh Drs. H. Yaya Sunarya, M.Si., Ketua Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung. Ia mengaku kagum sejak pertama melihat gedung CU Pancur Kasih yang dinilai bahkan melampaui standar perbankan, ditambah dengan kekompakan manajemen, pengurus, dan pengawas. Menurutnya, tata kelola yang diterapkan CU Pancur Kasih patut dijadikan contoh oleh koperasi mana pun yang ingin berkembang. | ![]() |
Sementara itu, perwakilan Koperasi Wahdatul Ummat Bandung, Ibu Nunung Nurjanah, turut menyampaikan kesan mendalam atas kunjungan ini. Ia menilai CU Pancur Kasih sebagai koperasi percontohan yang layak ditiru, terutama dalam hal digitalisasi, penataan sistem internal, serta pengelolaan akuntansi yang rapi dan transparan. Ia berharap ilmu yang diperoleh dapat menjadi inspirasi dalam memajukan Koperasi Wahdatul Ummat ke arah yang lebih baik.
Kunjungan Studi Tiru Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung ke KSP CU Pancur Kasih tidak hanya menjadi ruang berbagi pengetahuan, tetapi juga memperkuat semangat kolaborasi antarkoperasi. Pertemuan ini diharapkan menjadi jembatan untuk kerja sama berkelanjutan, saling menguatkan, serta mendorong lahirnya praktik-praktik pengelolaan koperasi yang semakin profesional dan berdampak bagi kesejahteraan masyarakat. Dengan semangat saling belajar dan berbagi, gerakan koperasi Indonesia diharapkan terus maju dan menjadi pilar pemberdayaan ekonomi rakyat.

.jpeg)
.jpeg)